Judul penelitian :
SEGMENTASI PASAR
BERDASARKAN DEMOGRAFI TERHADAP PRODUK MOBIL NISSAN PADA
PT.WAHANA WIRAWAN MANADO
Penulis : Hari Wahyudi
Nama jurnal : Jurnal EMBA Vol.1 No.3 Juni 2013 hal.302-310
Tahun terbit :
2013
Latar belakang :
Persaingan
untuk memasarkan produk perusahaan saat ini sangat ketat. Persaingan
tersebuttidak hanya pesaing bisnisdi bidang jasa atau pelayanan tetapi dalam
bidang manufaktur /industry salah satu bentuknya adalah usaha penjualan mobil
diantaranya PT. Wahana irawan Manadoy yang melakukan usahanya dalam penjualan
mobil Nissan . makin banyaknya persaingan perusahaan mobil menimbulkan
persaingan yang sangat ketat. Karena itu
perusahaan yang unggul saat ini perusahaan yang berhasil memahami atau
mengetahui keinginan dan kebutuhan konsumen.
Kemampuan
perusahaan menganalisis demografi sangat diperlukan oleh setiap perusahaan .
meskipun segmentasi pasar tidak
senantiasa dipengerahui oleh demografi namun dalam perusahaan yang melakukan penjualan
mobil dalam hal menganalisis segmentasi pasar yang senantiasa dipengaruhi oleh
demografi maka tingkat umur atau usia seseorang. PT.Wahana Wirawan mendistribusikan produk
mobil Nissan didaerah Sulawesi utara yaitu : manado,minahasa,bitung,bolmong,dan
gorontalo volume penjualan perusahaan lima tahun terakhir dapat dilihat pada
Tabel. 1.1
Tabel 1.1 Penjualan
Mobil Nissan yang di distribusikan ke Sulawesi Utara.
Daerah
|
2008
|
2009
|
2010
|
2011
|
Manado
Minahasa
Bitung
Bolmong
Gorontalo
|
307
73
49
67
55
|
123
29
19
24
24
|
176
38
31
42
28
|
404
96
64
88
72
|
jumlah
|
615
|
247
|
352
|
808
|
Sumber : PT. Wahana
iraan Manado Tahun 2008-2011
Tabel diatas memberikan gambaran bahwa volume penjualan
dari tiap daerah mengalami kenaikan. Walaupun Nampak kenaikan tersebut tidak
dalam bentuk trend karena bila dibandingkan dengan penjualan nya kelihatan nya
bahwa terjadi fluktuasi ini disebabkan karena
distribusi kendaraan PT.Wahana
wiraan berbeda Tabel di atas
memberikan gambaran bahwa volume penjualan dari tiap-tiap daerah mengalami
kenaikan walaupun nampak kenaikan tersebut tidak dalam bentuk trend karena bila
dibandingkan dengan penjualannya kelihatannya bahwa terjadi fluktuasi ini
disebabkan karena distribusi kendaraan PT. Wahana Wirawan berbeda- beda. Hal
ini terlihat jelas pada volume penjualan tahun 2011, Manado mengalami kenaikan
penjualan sebesar 404 unit, Minahasa, volume penjualannya sebesar 96 Unit,
Bitung volume penjualan sebesar 64, Bolaang Mongondow volume penjualannya
sebesar 88, Gorontalo penjualannya sebesar 72 dan informasi data hasil volume
penjualan tahun 2001 menggambarkan pembagian distribusi penjualan tidak merata,
hal ini menunjukkan adanya penerapan strategi segmentasi pasar, dengan tujuan
untuk meningkatkan pasar yang ada pada pasar yang ditargetkan.
Tujuan penelitian :
Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana
analisis segmentasi pasar berdasarkan demografis efektif dalam proses pemilhan
konsumen pada mobil Nissan.
Metode penelitian :
Data yang digunakan dalam penelitian
ini meliputi, sekumpulan data yang bersifat angka angka atau bilangan
menyangkut tanggapan responden dalam hubungan dengan segmentasi pasar berdasarkan
demografi. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data
primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari responden konsumen yang
melakukan pembelian Mobil Nisan pada PT. Wahana Wirawan Manado. Data Sekunder
adalah data yang telah tersedia pada perusahaan yang menjadi obyek penelitian
atau diperoleh dari pihak lain yang berhubungan dengan penelitian ini. Populasi
penelitian berjumlah 808 (jumlah mobil terjual sama dengan jumlah orang yang
membeli mobil Nisan, responden sebanyak sebanyak 320 orang. Metode pengambilan
sampel menggunakan Teknik purposive
sampling. Sampel dipilih konsumen dengan karakteristik tertentu yang
diketahui, dengan tujuan untuk mendapatkan dan menjamin keakuratan penelitian.
Metode
Analisa
Metode analisa yang dipakai metode
analisa Uji Kai Kuadrat X2 (Singaribun, 1989:282) dengan rumus
: ( nanti disi)
X2 = ∑ (fo-ft) 2
Ft
X2 =
Kai Kuadrat
Fo = Frekuensi yang diperoleh dari
hasil survey
Ft = Frekuensi yang diharapkan / frekuensi teoritis
Ft = Frekuensi yang diharapkan / frekuensi teoritis
Hasil X2 dibandingkan
dengan X2 (K – 1) (b – 1), bila X2 hitung
lebih besar a (k
– 1) (b – 1), maka penelitian ini diterima. Alasan digunakan uji X2 adalah:
- Uji X2 dapat mengelompokkan secara independent dan pada setiap variable yang akan diteliti.
- Uji X2 dapat digunakan untuk penelitian untuk sampel kecil yang tidak sama besar
- Skala data yang di uji dalam bentuk kategorial
Langkah langkah yang dipakai dalam
analisa ini
- Mengelompokkan jawab responden (data) ke dalam suatu table konfigurasi.
- Menentukan taraf signifikansi, mis: digunakan a = 0,01
- Menentukan kriteria pengujian hipotesis penelitian X2 = >2 a (Kumparan 1) (b – 1)
- Menentukan frekuensi yang diharapkan, dengan notasi : Ftax = Ka X Bx T
Yaitu :
Ftax =
frekuensi pada otak dengan baris a dan kolom x Ka = jumlah pada baris a
Bx = jumlah pada baris x
T = jumlah sampel total
Bx = jumlah pada baris x
T = jumlah sampel total
Pengujian
Hipotesa
Adapun rumusan hipotesa dalam
pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut :
Tingkat Umur:
Ho : Diduga bahwa segmentasi pasar berdasarkan tingkat umur tidak memiliki hubungan yang signifikan
Ho : Diduga bahwa segmentasi pasar berdasarkan tingkat umur tidak memiliki hubungan yang signifikan
terhadap pemilihan produk yang
dihasilkan.
Ha : Diduga bahwa segmentasi pasar tingkat umur disesuaikan dengan pemilihan produk Mobil Nissan
Ha : Diduga bahwa segmentasi pasar tingkat umur disesuaikan dengan pemilihan produk Mobil Nissan
yang dihasilkan.
Tingkat pendapatan:
Ho : Diduga bahwa segmentasi pasar berdasarkan tingkat pendpatan tidak memiliki hubungan yang
Ho : Diduga bahwa segmentasi pasar berdasarkan tingkat pendpatan tidak memiliki hubungan yang
signifikan terhadap pemilihan produk
Mobil Nissan yang dihasilkan.
Ho : Diduga bahwa segmentasi pasar berdasarkan tingkat pendapatan memiliki hubungan yang
Ho : Diduga bahwa segmentasi pasar berdasarkan tingkat pendapatan memiliki hubungan yang
signifikan terhadap pemilihan produk
yang dihasilkan.
Tingkat Pendidikan:
Ho : Diduga bahwa segmentasi pasar berdasarkan tngkat pendidikan tidak memiliki hubungan yang signifikan terhadap pemilihan produk yang dihasilkan.
Ho : Diduga bahwa segmentasi pasar berdasarkan tngkat pendidikan tidak memiliki hubungan yang signifikan terhadap pemilihan produk yang dihasilkan.
Ha : Diduga bahwa segmentasi pasar
berdasarkan tingkat pendidikan memiliki hubungan yang signifikan terhadap
pemilihan produk yang dihasilkan.
Hasil Penelitian :
PT. Wahana Wirawan Manado dalam
menjalankan kegiatan pemasarannya menggunakan lembaga perantara penyalur khusus
dan pedagang besar serta pengecer untuk menyalurkan produknya sampai ke
konsumen sasaran. Kebijakan saluran distribusi yang ditempuh perusahaan dalam
usaha mendistribusikan dan memasarkan produk, dengan melalui :
1. Saluran
Satu Tingkatan (One
Level)
PT. Wahana wirawan manado à Pengecer à Konsumen
Pihak perusahaan menggunakan lembaga
perantara pengecer untuk dapat mencapai konsumen sasaran.
2. Saluran
Dua Tingkatan (Two
Level)
PT. Wahana wirawanà Pedagang
Besarà Pengecerà Konsumen
Pihak perusahaan menggunakan lembaga perantara pedagang besar untuk mencapai pengecer hingga samapi pada konsumen sasaran.
Pihak perusahaan menggunakan lembaga perantara pedagang besar untuk mencapai pengecer hingga samapi pada konsumen sasaran.
3. Saluran
Tiga Tingkatan (Three
level)
PT. Wahana wirawan à Penyalur Khusus à Pedagang Besar à Pengecer à Konsumen
PT. Wahana wirawan à Penyalur Khusus à Pedagang Besar à Pengecer à Konsumen
Pihak perusahaan menggunakan
penyalur khusus dengan pembelian dalam skala kuantitas yang besar. Pedagang
besar sebagai perantara yang meneruskan ke pengecer dan konsumen sasaran
sebagai pemakai akhir. Hal ini dilaksanakan khusus untuk wilayah pemasaran
Manado, Bolmong, Minahasa, Gorontalo, dan Bitung. Adapun kebijakan promosi yang
diterapkan sebagai strategi oleh PT. Wahana Wirawan, meliputi :
Hasil Penelitian :
PT. Wahana Wirawan Manado dalam
menjalankan kegiatan pemasarannya menggunakan lembaga perantara penyalur khusus
dan pedagang besar serta pengecer untuk menyalurkan produknya sampai ke
konsumen sasaran. Kebijakan saluran distribusi yang ditempuh perusahaan dalam
usaha mendistribusikan dan memasarkan produk, dengan melalui :
1. Saluran
Satu Tingkatan (One
Level)
PT. Wahana wirawan manado à Pengecer à Konsumen
Pihak perusahaan menggunakan lembaga
perantara pengecer untuk dapat mencapai konsumen sasaran.
2. Saluran
Dua Tingkatan (Two
Level)
PT. Wahana wirawanà Pedagang
Besarà Pengecerà Konsumen
Pihak perusahaan menggunakan lembaga perantara pedagang besar untuk mencapai pengecer hingga samapi pada konsumen sasaran.
Pihak perusahaan menggunakan lembaga perantara pedagang besar untuk mencapai pengecer hingga samapi pada konsumen sasaran.
3. Saluran
Tiga Tingkatan (Three
level)
PT. Wahana wirawan à Penyalur Khusus à Pedagang Besar à Pengecer à Konsumen
PT. Wahana wirawan à Penyalur Khusus à Pedagang Besar à Pengecer à Konsumen
Pihak perusahaan menggunakan
penyalur khusus dengan pembelian dalam skala kuantitas yang besar.
Pedagang besar sebagai perantara
yang meneruskan ke pengecer dan konsumen sasaran sebagai pemakai akhir. Hal ini
dilaksanakan khusus untuk wilayah pemasaran Manado, Bolmong, Minahasa,
Gorontalo, dan Bitung. Adapun kebijakan promosi yang diterapkan sebagai
strategi oleh PT. Wahana Wirawan, meliputi :
1. Periklanan
(Advertising),
baik melalui media cetak seperti, majalah mingguan dan bulanan, surat kabar,
spanduk, papan reklame, stiker dan poster muapun media non cetak (elektronik).
2. Promosi
Penjualan, merupakan aktivitas dan atau bahan yang bertindak sebagai perangsang
langsung, yang menawarkan nilai tambah atau intensif untuk produk tertentu,
kepada pihak yang menjual kembali.
3. Penjualan
Tatap Muka, merupakan persentasi lisan dalam suatu porses percakapan dengan
memberikan berbagai informasi melalui interaksi komunikasi langsung secara personal,
dengan tujuan penjualan dalam suatu situasi pertukaran. Dalam hal ini
menggunakan tenaga sales promotion .
4. Publisitas,
sebagai pendorong permintaan yang menggunakan jasa komersial didalam media
massa, dimana sponsor tidak dibebani sejumlah bayaran secara langsung.
5. Pemasaran
langsung, kegiatan pemasaran interaktif yang dilakukan satu atau lebih media
periklanan dan pameran untuk mendapatkan respon yang terukur dalam suatu
transaksi.
Perkembangan volume
penjualan dalam satuan unit produk terjual untuk kurun waktu empat tahun terakhir. Unit produk yang dimaksud dalam pelaksanaan penelitia merupakan keseluruhan permintaan aktual akan produk Mobil Niisan yang didistribusikan PT. Wahana, dinyatakan dalam satuan unit. Total volume penjualan
produk Mobil Nissan PT. Wahana, menunjukkan arah peningkatan. Pada tahun 2008 total volume penjualan sebesar 628 tahun 2009 total volume penjualan sebesar 247 dengan peningkatan sebesar 38,21%.
Tahun 2009 total volume penjualan sebesar
352 tahun dengan peningkatan sebesar 21.62% sedangkan tahun 2011
mengalam i peningkatan volume penjualan sebesar 808 atau peningkatan sebesar 80.69%. dengan demikian volume penjualan Mobil Nisan
berfluktuasi dengan kecenderungan terjad i peningkatan volume penjualan mobil Nisan
pada
PT. Wahana wirawan manado.
Referensi :